Friendzone



Tulisan ini dibuat oleh Shujinkouron
Alias KK Ron.



Friendzone




Friendzone, saya masih masa-masa remaja, kata ini lebih menyeramkan daripada hantu yang muncul di hadapanmu sekalipun. Fenomena ini masih terus terjadi sampai sekarang meskipun sudah nggak disebut sebagai Friendzone lagi, lagunya masih sama kok, "Aku hanya anggap kamu sebagai teman...", "Maaf ya, aku lebih suka kita temenan saja...", "Aku lagi nggak ingin pacaran lagipula kamu teman baik aku.", Dll.

Saya sudah ganteng, punya kendaraan pribadi, sudah mandiri dan memenuhi kriteria si doi. Nanti malam mau nyatain perasaan ke doi sambil candlelight dinner. Tapi aku takut dapat jawaban begitu...

Ehem... Jangan main nyatain perasaan saja, sudah cek saingan belum? Benar, kamu sudah punya modal untuk dapatin hati doi, tetapi ingat yang ngincar doi belum tentu hanya kamu seorang loh. Memang kamu sudah memenuhi kriteria yang diinginkan si doi, tetapi ingat kita ini hidup di planet yang manusianya begitu banyak.

Yang ganteng banyak, yang kaya banyak, yang mandiri banyak, semua itu akhirnya menyebabkan sebuah persaingan. Nah, persaingan ini menciptakan yang namanya golong-golongan atau kelas-kelas misalnya hotel ada yang bintang 5 dan ada yang kelas melati.

Dalam hubungan persaingan juga terjadi yang membuat pria dan wanita mengolong-golongkan calon pasangannya.

Loh? Kok jadi dibanding-bandingin gitu? Itu kan nggak bagus, saya juga nggak mau dibanding-bandingin sama orang lain.

No,No, bukan gitu. Perbandingan itu perlu, supaya kita memiliki pemahaman posisi kita dimana, bukan untuk hebat-hebatan siapa lebih baik dari yang lain.

Begini, kita mulai dari pria dulu ya jadi pada dasarnya pria akan membagi perempuan menjadi dua kategori saja, dalam buku Think Like A Man, Act Like A Lady oleh Steve Harvey, ada yang namanya Sport Fish dan ada yang namanya Keeper.

Keeper adalah jenis perempuan yang ingin pria nikahi sementara Sport Fish adalah hanya untuk di... kebutuhan biologis. Sederhana kan pikiran pria itu?

Sebaliknya cara perempuan membagi calon pasangannya itu beda lagi.

Saya tahu! Saya tahu! Ada yang untuk dijadikan pacar, ada yang untuk jadi teman saja kan atau Friendzone itu.

Ehem... Nggak sesederhana itu, jadi begini kalau perempuan lagi buka pendaftaran untuk cari pasangan dia akan bagi-bagi formulir nih.

Yang pertama ada Form A atau Husband Material, si perempuan bisa melihat kalau dirinya sanggup menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang ada di form A.

Beda lagi dengan Form B yaitu Boyfriend Material, seseorang yang asik jadi pacar tetapi belum tentu asik jadi suami. Ketampanan dan penampilan jadi nomor satu, kesamaan visi urusan belakangan intinya buat bangga kalau dibawa di depan banyak orang.

Kalau kamu pikir Friendzone itu nyeremin dan menakutkan, itu karena kamu belum tahu yang namanya Form C atau Danger Zone. Form C itu bisa dibilang Supir Material, Kacungzone, and many more.

Biasanya kalau perempuan kasih perhatian dikit, seperti kirim pesan atau telepon, si prianya sudah kegeeran itu biasanya di Form C. Padahal pria ini nggak tahu kalau sebelumnya pria-pria yang di Form A dan Form B udah nggak bisa dihubungi sama si perempuan itu.
What?! Jangan-jangan aku dimasukin ke form C?! Gimana nih?!

Ssssttt... Santai, sebelum berburuk sangka mari kita kenali ciri-ciri pria yang sudah masuk form C ya. Ya paling umumnya, kamu sering diminta antar jemput si doi, tetapi kalau ada temen-temennya kamu diminta nggak usah ikut turun biar nggak susah parkir atau lainnya. Kesannya perhatian ya? Padahal ya dia nggak mau kamu ketemu teman-temannya pas bareng sama dia.

Kamu sering bayarin dia makan, beliin sesuatu dan lainnya, tetapi skinship paling jauh yang dia kasih hanya pegangan tangan itupun susah atau berat banget dia ngasinya. Doi juga sering cerita soal pria lain saat sama kamu, bilang kangen sama pria tersebut. Kamu pikir dia ingin buat kamu cemburu, padahal dia benaran kangen sama pria itu.

Yang paling jelas, dia datang ke kamu kalau pas ada perlunya saja dan yang manfaatin kamu bisa sampai ke teman-temannya. Jangan geer dulu kalau kamu udah dikenalin beberapa teman dekatnya, biasanya ini temen-temen yang tahu kalau kamu di form C. Kamu boleh geer kalau memang dikenalinnya sama keluarga dia.
Kesimpulannya dia dapat fasilitas pacar dari kamu tanpa memberikan hal yang sama ke kamu.

Ehm... Ada beberapa yang saya alamin, tetapi saya yakin dia sayang sama saya, tidak masukin saya ke form C.

Okay, Fine. Begini yang lebih sederhana lagi, sebelum kamu menyatakan perasaan sama dia biasanya si perempuan akan memberikan harapan sama kamu, membuat kamu berpikir kalau dia sayang sama kamu. Bedanya adalah selalu ada kata TAPI untuk pria-pria di form C.

"Aku suka sih sama kamu TAPI aku lagi nggak mau punya pacar saja."

"Pengen juga kok ketemu kamu TAPI besok aku harus bangun pagi, ada urusan."

Sampai alasan yang menguji logika berpikirmu.

"Kamu cocok banget sih untuk jadi pacar aku TAPI kamu lebih tua dari aku."

"Kamu orangnya asyik TAPI aku lebih suka yang membosankan."

"Aku sayang kok sama kamu TAPI kamu terlalu baik untuk aku."

Bisa jadi saja memang itu alasannya kan? Alasan yang dia kasih masuk akal kok, meskipun memang ada TAPI TAPI nya.

Ehem, masalahnya alasan-alasan tersebut jadi nggak berlaku untuk orang yang berbeda. Andaikan yang berhubungan itu dari Form A semua alasan itu jadi nggak masalah, meskipun pergi malam-malam dan besok harus bangun pagi-pagi nggak apa-apa bagi si perempuan.

Hiks... Kejam banget nasib yang di form C, Friendzone itu ternyata lebih baik ya. Ngomong-ngomong Friendzone adanya dimana?

Friendzone itu letaknya di Form A atau Form B, artinya si perempuan memang masih peduli sama kamu, setidaknya diberi kejelasan diawal bahwa mereka nggak mau sama kamu dan tidak dibuat melayang dengan harapan palsu serta nggak dimanfaatin seperti pria-pria yang ada di form C.


Jadi, kalau kamu dianggap sebagai teman atau masuk Friendzone nggak perlu khawatir. Kamu bisa tingkatkan nilai jual kamu sampai bisa masuk ke form A atau B, bisa juga kamu tetap nyaman jalanin hubungan dengan dia sebagai teman yang saling peduli satu sama lain. Bukan situasi yang terlalu buruk kan?

Iya, tapi bagaimana kalau saya ada di Form C? Apa yang harus saya lakukan untuk keluar dari Form C ini?

Sederhana kok, kamu harus tegas dan berani untuk berhenti. Memang kita diajarkan untuk never give up sampai lupa untuk diajarkan let go. Sebab itu kita jadi merasa nggak enak kalau menyerah, padahal berhenti itu nggak salah kok.

Kalau kata Seth Godin, "Winners quit all the time, but they quit the right things." Jadi selama yang kita hentikan adalah hal-hal yang tidak efektif bukan sesuatu yang salah untuk dilakukan.

Komentar

Postingan Populer