Chapter 49:
"Hunter Seonwoo Yeon?"
"Kiryeo-ssi?"
Dua insan ini saling tatap-tatapan, mata membulat seolah lihat mantan di kondangan.
“Ada apa ini? Kami terima laporan soal seorang Awakened ngamuk-ngamuk di taman.”
“Pas banget. Saya butuh bantuanmu. Pelakunya kabur.”
“Eh?”
Kim Kiryeo pun langsung menjelaskan situasinya ke polisi yang baru nongol itu.
“Tapi kamu nggak kenapa-napa, kan?”
“Eh?”
Mungkin karena Kiryeo kelihatan utuh walau abis dikejar pembunuh, respon polisinya agak nyolot.
“Kamu ingat ciri-ciri pelaku?”
“Saya cek CCTV dulu, ya. Nanti balik lagi!”
Untungnya, nggak semua polisi judes begitu. Setelah selesai kasih keterangan, Kiryeo duduk bengong di bangku taman. Tiba-tiba, cewek berambut hitam datang, kasih minuman dari mesin otomatis.
“Oh, makasih.”
“Itu Yulmu-cha,” ucap Seonwoo Yeon sambil kikuk.
“Barusan saya cek, dan semua CCTV di sekitar sini error semua. Jadi sekarang kita bakal fokus lacak barang bukti yang kamu sebutin tadi.”
“Kamu nemu barangnya?”
“Ya jelas.”
Seonwoo sempat melirik tumpukan bangkai binatang yang tersebar macam setting film horor kelas indie.
“Ngomong-ngomong, kamu hebat juga ya. Diserang terang-terangan di siang bolong.”
“Hmm…”
“Kamu bilang pelakunya pakai teknik stealth yang sama kayak si Invisible Man yang udah ketangkep itu?”
Kiryeo mengunyah ujung gelas kertas sambil menjelaskan kenapa dia jadi target, skill apa yang dipakai pelaku, dan deskripsi penampakannya.
“Telekinesis Awakened yang bisa cutting, ya…”
Seonwoo mendengarkan sambil mikir keras.
“Tingkat awaken pelakunya setara apa?”
“Kurang tahu juga…”
“Kalau dibanding aku?”
“Kalau dibanding kamu… lebih tinggi. Mungkin setara Yoonseung.”
Ekspresi Hunter B-Class langsung kaku.
“Terus, gimana kamu bisa lolos selamat?”
Nggak heran sih kalau banyak yang mikir aneh-aneh. Secara, Kiryeo tadi bilang nyaris dibunuh sama orang misterius. Tapi kok mulus aja?
“Aku juga nggak ngerti. Dia tiba-tiba ketakutan sendiri dan kabur.”
Kiryeo juga jujur—dia sendiri nggak tahu kenapa begitu.
“Seonwoo Yeon-ssi, aku kelihatan serem, ya?”
“Eh?”
Kiryeo tiba-tiba nanya iseng, bikin Seonwoo menatap wajahnya dari dekat dan jawab pelan:
“Nggak. Nggak terlalu sih.”
Kalau dilihat dari bawah sih… ya agak mirip pembunuh. Tapi masa mau dibilang gitu terang-terangan?
Yang bikin ngeri tuh bukan mukanya doang…
Seonwoo menyeruput Yulmu-cha sambil merenung. Dia baru sadar kalau ternyata yang nangkep maling di pusat perbelanjaan dulu tuh bukan Ahn Yoonseung, tapi si Kiryeo ini.
Kelakuannya serem.
Penjual manusia, Invisible Man, perampok pemula—udah berapa kasus yang ditemuinya? Seonwoo baru sadar Kiryeo ini entah kenapa suka banget ‘nyebur’ ke masalah.
“Ini minuman apa ya? Enak banget.”
“Itu Yulmu-cha dari mesin sebelah situ.”
Anehnya lagi, semua kriminal yang ketemu Kiryeo tuh kayak… nggak cocok ngomong baik-baik.
Mencurigakan.
Awalnya aja udah aneh. Dia nggak ngapa-ngapain, tiba-tiba A-Class kabur?
“Kalau pelakunya ketangkep, kabari ya.”
Kiryeo berdiri, pamit sambil tersenyum. Tapi Seonwoo Yeon masih ngerasa ada yang nggak beres.
---
***
"Sekelompok Gagak Terbang di Atas Kota – Pertanda Krisis Iklim?"
Di tengah suara TV, terdengar ketukan pintu pelan. Seorang pria tiduran di sofa, ngasih kode pakai tangan, dan bawahannya langsung buka pintu gudang.
“Kamu nggak papa?”
Yang masuk pakai mantel hujan putih, mukanya ambigu—cewek atau cowok? Bingung juga.
“Ngapain lo manggil gua?”
Alih-alih basa-basi, si Pyo Nagil langsung maki.
“Lo tuh kenapa bisa-bisanya bawa skill stone sampah kayak gitu ke gua, ha!?”
“Wah! Tenang dulu, Hyung-nim!”
Si orang jas hujan coba nenangin bos gangster muda yang lagi panas.
“Kita juga nggak nyangka bakal kayak gini. Nggak ada kasus di dunia ini di mana invisibility bisa dideteksi pakai mata telanjang.”
“Ha!”
“Lagian itu juga kan gua kasih GRATIS.”
“GRATIS TAPI SIALAN!”
Pyo Nagil tampak frustrasi, lalu nunjuk dokumen di atas meja. Ada kontrak Magic Tower sama seorang appraiser independen. Ada juga foto-foto Red Gate kelas A.
“Terus lo masalahin apaan?”
“Kita udah verifikasi juga, kan? Night Walker itu skill kelas dewa, bahkan bisa jebak S-Class.”
“Ya gue tahu.”
“Yang bisa deteksi itu tuh langka banget. Bunuh aja dulu orangnya.”
“Kalau gitu, kenapa nggak bunuh aja si Kim Kiryeo?”
Pyo Nagil langsung gelagapan.
“Nggak bisa.”
“Lho? Kenapa?”
“Itu bocah… Hunter juga. Sama kayak Esther. Bahkan kemarin gue cek, kayaknya grade-nya juga mirip!”
“Oh, jadi dia juga nyamar kayak gue? Bilang dong.”
Identitas si jas hujan mulai kelihatan. Dia ternyata anggota Rakshasa Temple, semacam aliran cult pseudo-religius.
“Intinya lo gagal bunuh F-Class, kabur kayak kucing ketumpahan air, itu bukan kesalahan?”
“Ngomong apa lo?!”
“Lo tuh yang bilang skill stealth doang cukup buat bunuh Esther…”
BANG! Pyo Nagil bangkit dari sofa. Tapi si cultist masih kalem, kayak bukan manusia.
“Kalau lo nggak tepati janji, kita juga bisa cabut support. Nggak peduli lo mewek kek.”
Pyo Nagil cuma bisa ngeelan napas. Sayangnya, duit dari cult ini masih penting buat operasional.
“Oh iya, gua ada kabar bagus…”
“Apa lagi?”
“Jung Haseong udah balik ke Seoul.”
GRRUMM! Petir nyambar di kejauhan.
***
Siapa yang terlintas di pikiran saat dengar kata "pahlawan"?
Jawaban 9 dari 10 orang:
Hunter Jung Haseong!
S-Class pertama Korea. Raja dungeon. Spesialis api. Handsome pula.
Video ketika dia bakar Kraken di Busan 6 tahun lalu? Legend.
Kota udah hampir punah waktu itu, terus dia muncul, kayak karakter utama anime.
"AAAAHHHH! HUNTER JUNG HASEONG!!"
Orang-orang histeris, teriak, selfie, dan... ya, fangirling.
“Ngomong-ngomong, gimana kabarnya si F-Class itu?”
“Eh?”
Sebelum pergi ke daerah, Haseong sempat lapor soal Hunter yang dia curigai nyamar. Dia penasaran kelanjutannya.
*DING!* Liftnya datang.
“Oh, soal re-examination itu…”
“Jadi, hasilnya... nggak bersalah?”
Baru sekarang dia denger kabar tentang Kim Kiryeo lagi—si F-Class yang bikin heboh.
---
Catatan :
Awakened / Awakener : Istilah umum dalam genre hunter atau dungeon untuk menyebut manusia yang mendapat kekuatan spesial (biasanya lewat awakening event).
Yulmu-cha : Minuman tradisional Korea dari biji *yulmu* (Job's tears), semacam minuman sehat mirip susu sereal.
Rakshasa Temple : Nama cult fiktif yang terinspirasi dari mitologi Hindu-Buddha (Rakshasa = iblis), tapi di sini jadi organisasi religius misterius.
Magic Tower : disini salah satu guild 3 besar berpengaruh di korea. (Neo sister, Magic Tower, & Asosiasi)
---
Komentar
Posting Komentar